PERBEDAAN VCO DENGAN MINYAK LENTIK



Virgin Coconut Oil (VCO) atau minyak kelapa murni menjadi produk makanan sehat yang populer. Karena dipercaya punya manfaat kesehatan. lalu apa bedanya dengan minyak kelapa biasa?

Minyak kelapa biasa merupakan minyak kelapa yang diekstraksi dari daging kelapa dan disuling untuk diambil minyaknya. Minyak kelapa ini tidak mengandung daging kelapa sama sekali.

Perbedaan minyak kelapa biasa dan VCO terletak pada teknik ekstraksinya. Minyak kelapa atau kopra (kelapa kering yang telah diambil serabut dan batoknya) bisa diekstraksi atau diambil minyaknya dengan cara penggilingan dingin atau komprasi dingin.
Di era kekinian muncul istilah VCO atau minyak perawan. Setelah saya membaca buku, bagaimana membuat VCO ternyata tak beda dengan proses membuat lengo klentik yang dipraktikkan ibu-ibu di pedesaan. Santan dipanaskan dalam suhu sekitar 100-110 derajat Celcius. Pada suhu itu, protein yang berikatan dengan air pun akan pecah. Selanjutnya, protein akan mengalami denaturasi (rusak). Dengan demikian, protein yang mengikat lemak (minyak) dari santan kelapa akan rusak juga.
Minyak kelapa ini kemudian akan bebas dari ikatan-ikatan emulsi dengan protein sebagai emulgatornya. Dengan lepasnya ikatan-ikatan tersebut, minyak akan mengumpul tersendiri. Sementara protein pun akan berkumpul menjadi satu. Protein tersebut dikenal dengan nama blendo. Nah, sama kan dengan cara membuat lengo klentik, istilah dan bahasanya saja yang ilmiah.
Jika prosesnya sama mengapa lengo klentik harganya murah sementara VCO lebih mahal puluhan kali lipat. Untuk 100 ml VCO bisa mencapai harga Rp 60.000,- sementara lengo klentik hanya Rp 1.000 per 100 ml atau Rp 10.000 per kilogram.
Ibaratnya, satu keturunan beda nasibnya. Mungkin orang Indonesia suka membeli barang karena namanya yang aneh, yaitu Virgin Coconut Oil. Jangan-jangan kata virgin (perawan) yang bikin mahal? Ups!
By pelosok desa

Komentar